*اللهم صلى على سيدنامحمد * اللهم صلى على سيدنامحمد * اللهم صلى على سيدنامحمد *
Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. – Nabi Muhammad Saw

Recent Coment

Hidup Untuk Ibadah


Tuhan menciptakan manusia dan jin semata2 hanya untuk menyembah-Nya (beribadah) – lihat dalam Al-Qur’an surat Ad-Dhaariyat 56-. Oleh karena itu apapun jalan hidup yang di pilihkan tuhan (ditakdirkan.red) manis maupun pahit harus kita jadikan sebagai sarana ibadah kita kepada Alloh. Kenikmatan hidup harus kita syukuri, kepahitan pun harus kita jadikan sarana ibadah dengan bersyukur pula, karena kalau kita bisa merasakan pahit berarti sebelumnya Dia sudah pernah memberikan kesempatan pada kita untuk bisa merasakan kemanisan hidup, kita tak akan pernah tahu hidup ini pahit kalau sebelumnya kita tidak pernah merasakan manis. Maha Adil Tuhan dan maha pintar Dia karena telah menganugerahkan beberapa  materi ujian kepada hamba-hamba-Nya agar  mereka bisa lebih tinggi derajatnya dengan cara memberikan kepahitan hidup. Dari kepahitan  hidup manusia  bisa semakin dewasa, semakin tegar, bahkan bisa semakin selalu dekat dengan-Nya,sehingga peringkat mereka  di mata Tuhan menjadi  semakin mulia. Tentu semua itu bisa di capai andaikata pada saat  menjalaninyamereka  bisa lebih cerdas menangkap hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya, tapi bukan tidak mungkin banyak pula manusia yang dalam kepahitan hidup (baca, ujian hidup)  malah semakin terperosok ke dalam  jurang kekufuran (ma’azdallah) karena dia terlalu enggan untuk menyingkap tabir hikmah yang ada di dalamnya… bahkan menyalahkan sang pencipta… andaikan  kita bisa lebih teliti dalam berfikir,  jkita akan dapat menyingkap tabir rahasia Tuhan itu bahwa  sebenarnya kegagalan, kepahitan, kehancuran atau  keterpurukan kehidupan  adalah kita sendiri yg mewujudkannya, kita sendirilah yang mengobrak abrik tatanan Tuhan yand awalnya begitu indah tapi berahit dengan keburukan, tak sekali kita tak mau mendengar pesan-pesan dari Tuhan yang dibisikkan lewat nurani kita, kepentingan dan kekeruhan duniawi membuat matahati kita buta,  karena seringkali yang menjadi imam dalam kehidupan kita adalah hawa nafsu, padahal Tuhan telah mengatur manusia untuk dijadikan sebagai manusia yang seutuhnya baik dalam jiwa dan raga, bukan manusia yang beraga manusia tapi berjiwa binatang. Tuhan turunkan Al-Qur’an  melalui malaikat Jibril dan hadist melalui utusan dan kekasih-Nya baginda muhammad SAW. Dalam Al-Qur-an dan Hadist telah jelas tuhan membimbing manusia baik ketika mereka hendak berhubungan denga manusia itu sendiri atau dengan Tuhannya.
Hidup ini adalah satu-satunya sarana kita bisa meraih ridlo-Nya, karena hidup adalah ibadah, sepahit apapun hidup yang kita rasakan nikmatilah, jalanilah dengan selalu merasa syukur, daripada kita selalu berkeluh kesah malah menambah pahit hati, lebih baik kita menikmatinya, toh hidup di dunia ini hanya sementara, bukankah kehidupan abadi kelak di ahirat ?!, jadi jangan nodai kehidupan abadi kelak dengan kebodohan-kebodohan yang kita lakukan dalam menjalani kehidupan yang hanya  sementara ini. Berharaplah seraya berdoa, semoga kepahitan hidup yang kita jalani sekarang merupakan satu tiket untuk kita bisa memasuki kenikmatan di kehidupan abadi kelak, amin…
Dalam menjalani hidup jangan pernah mengharap apapun pada selain-Nya, jika tidak, niscaya kita akan banyak merasakan kekecewaan, karena manusia penuh potensi untuk berhianat, berbuat salah, hilaf, dosa dan segala bentuk kekeruhan hati, walaupun kita sudah berusaha semaksimal mungkin menjadi yang terbaik baginya. Mari sejenak kita merenung dengan kejernihan hati… pernahkah Tuhan sedetikpun berbuat seperti itu pada kita, bahkan kalau kita berhianat kepada-Nya sekalipun?!, bukankah kita masih selalu bisa merasakan anugerah kenikmatan dari-Nya ?!, jadi hanya Dialah satu-satunya yang pantas kita jadikan sandaran hati, sandaran hidup dan tujuan hidup kita. Menjadi sosok apapun kita, diwujudkan menjadi seorang apapun kita, jadilah yang terbaik, jangan pernah pedulikan balasan yang kita terima dari pasangan kita misalnya, orang tua kita, suami, anak ataupun teman kita. bukankah kita berusaha menjadi baik karena Tuhan, untuk Tuhan bukan untuk siapapun selain-Nya, karena Dia tak akan pernah membuat kita kecewa dan merana… bersama-Nya hati kita selalu damai, walau terasa gersang disekitar kita, bersandar pada-Nya menjadikan manusia tegar di terjang sehebat apapun gelombang badai kehidupan dunia.
Hidup adalah sarana ibadah, maka berusahalah menjadi yang terbaik di sisi orang-orang yang mengelilingimu, tanpa pernah mengharap balasan perbuatan baikmu dari mereka, kita berbuat baik bukan karena mereka tapi karena Tuhan, hanya Dialah satu2nya Dzat yang patut kita harapkan kebaikannya karena Dia Dzat yang maha baik, walaupun sebenarnya  sudah sepatutnya kita selalu berbuat baik kepada-Nya ( baca, ta’abbud  ) karena memang itulah tugas kita di ciptakan di dunia ini ,
Semoga kita selalu diberi petunjuk dari-Nya untuk selalu menjadi manusia yang baik dan selalu di anugerahi kekuatan untuk tetap konsisten dalam menjalani kebaikan disisi-Nya, bersama-Nya dan bagi-Nya, amin Allohumma amin….

tag         :  hidup-untuk-ibadah
sumberhttp://royannach.wordpress.com

Baca Selengkapnya...

Jangan Tinggalkan Aku !



Ya Robbi...

Aku ingin marah tapi tak kuasa 

Ya Robbi...

Aku ingin berontak tapi tak bisa 

Ya Robbi...

Aku ingin menangis tapi tak mampu

Ya Robbi...

Aku ingin menjerit tapi aku malu

Ya Robbi...

Aku ingin lari sejauhnya dari realita ini

Tapi mana aku bisa !

Ya Robbi...

Aku ingin mengurai semua kekusutan ini

Tapi mana aku bisa !

Aku hanya bisa diam, jalani semua

Ya Robbi...

Inikah hadiah dari-Mu
Inikah anugerah untukku

Ya Robbi...

Aku lelah...

Aku tak kuasa menahan ini semua

Aku akan adukan semua keluhku pada-MU

Hanya bersama-Mu

Di gelap malam-malamku

Di kesenyapan dan kesunyian malam itu

Hanya bersama-Mu

Agar Engkau segera turun dan menolongku

Untuk merubah segala susahku

Merubah sengsaraku

Merubah kepahitanku

Merubah tangisku

Merubah semua dukaku

Dengan bahagia dan damai bersama-Mu

Bersama apapun keputusan-Mu

Ya Robbi

Tanpa kekuatan yang selama ini  telah Engkau berikan kepadaku

Tak kuasa aku berdiri tegak hingga detik ini

Menatap apapun

Menanggung beratnya semua qodho qodar dari-Mu

Ya Robbi

Walau aku sendirian di sini

Tapi bersama-Mu aku merasakan kekuatan itu

Kekuatan untuk menetapi terus jalan yang Engkau berikan ini

Ya Robbi...

Sini….

Jangan pergi jauh2 dariku

Aku ingin Engkau tetap bersamaku

Dalam setiap keadaan yang aku lewati

Ya Robbi

Usap air mataku

Ya Robbi...

Musnahkan resah gelisahku

Ya Robbi

Berikan Sifat Rahman Rahim-Mu

Dalam segala tindak laku dan ucapku

Agar aku bisa tenang dan tentram dalam setiap tekanan ini

Ya Robbi...

Aku inginkan Engkau tetap mendekapku...

Membelaiku...

Hingga tak bisa lagi aku rasakan kenikmatan lain selain keberadaan-Mu

Bersamaku

Dalam melewati semua ini…


tag :  jangan-tinggalkan-aku !!!l

Baca Selengkapnya...

Bagaimana Kita Harus Bersyukur


Tak jarang diantara kita terkadang mempunyai perpektif yang sempit dalam mengartikan devinisi  rizki dari Alloh hanya pada hal-hal yang bersifat materialistik dan tampak oleh mata saja, sehingga tak heran banyak orang mengadakan upacara tasyakur  karena dia telah berhasil mendapatkan hal tersebut (walaupun tak dapat di pungkiri bahwa itupun termasuk dalam kategori perbuatan baik) tapi di balik semua itu seringkali kita luput menyadari kemudian bersyukur  bahwa sungguh banyak kenikmatan-kenikmatan dari Alloh yang telah berikan kepada kita, padahal dalam doa-doa seringkali kita lupa menyebutkannya (meminta hal tsb), misalnya kita tak pernah secara husus meminta agar supaya mata kita senantiasa berkedip secara normal, jari tangan ataupun kaki kitapun selalu normal, ketika kita tidur ada yang menjaga lubang telinga, hidung, mulut, mata atau seluruh anggota tubuh kita agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakannya, karena pada saat itu kewaspadaan dan seluruh indra kita sedang tidak dalam keadaan siaga, ruh pun terjaga dan kembali di saat kita membutuhkannya.Berdoa untuk hal-hal yang terlihat kecil dan sepele seringkali kita lupa memanjatkannya tapi Alloh tetap memenuhinya. Seringkali kitapun hanya mau bersyukur ketika mendapatkan kenikmatan atau memperoleh sesuatu yang kita inginkan, padahal semestinya untuk sesuatu yang datangnya tidak kita inginkanpun seharusnya kita mampu mensyukurinya seperti sakit misalnya, seandainya kita mau mengubah pola fikir kita untuk selalu memandang apapun dari segi positivnya maka kitapun akan bisa mensyukurinya, karena dengan datangnya sakit berarti ALLOH sedang mencoba melebur dosa-dosa yang sudah pernah kita lakukan dengan sakit tsb, itupun andai kita mampu bersabar menerimanya, dengan sakit kita jadi lebih berhati-hati dalam mengatur pola makan kita atau pola hidup kita yang selama ini ternyata kurang sehat, padahal kita sama sekali tidak menyadarinya.
Sungguh terlalu banyak kenikmatan yang sudah ALLOH berikan kepada kita, secara umum kita telah diberikan ALLOH sebuah kitab suci Al-Qur’an, untuk menuntun kita pada arah yang benar, ALLOH telah mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai seorang utusan yang membawa syariat-sariat islam yang terkandung di dalam hadistnya, tak bisa terbayangkan andaikan kita hidup di dunia ini tanpa terutusnya Rosululloh tanpa adanya Al-Qur’an dan Al-Hadist, betapa gelap jalan kita untuk menuju arah kebenaran, betapa perjalanan hidup kita pasti tidak tentu arah. Kita tak bisa bersikap manusiawi sebagai fitrahnya seorang manusia yang berakal, karena kita tak punya tuntunan dan tidak mengerti tuntutan.
Tak sedikit orang mengekspresikan rasa syukur hanya dengan ucapan atau pesta yang biasa di sebut dengan tasyakur, memang keduanya dalam syariat di angggap sebagai sesuatu yang baik dan di beri pahala jika di lakukan tulus karena hanya mengharap ridlo-Nya, akan tetapi kita sering terlupa memanifestasikan rasa syukur tersebut kepada hal-hal yang di ridloi sang pemberi nikmat (ALLOH). Syukur mendapatkan pengertian ilmu adalah dengan mengamalkan ilmu tersebut, Syukur dengan kenikmatan kesehatan badan adalah dengan cara mempergunakan seluruh anggota tubuh ( mulut, mata, telinga dll ) untuk hal-hal yang di sukai-Nya dan menjaga anggota tubuh agar tidak melakukan hal apapun yang tidak di sukai-Nya. Syukur karena terutusnya Rosululloh adalah dengan mematuhi segala perintahnya dan menjauhi apapun yang di larangnya, Syukur atas di turunkannya Al-Qur’an adalah dengan mengkaji ayat-ayat di dalamnya, gemar membacanya dan mematuhi hukum-hukum yang ada di dalam kandungannya demikian juga dengan adanya Al-Hadist. Dengan demikian tidak muspro perjalanan hidup kita di dunia dan kita bisa mengekspresikan rasa syukur atas pemberian ALLOH kepada kita baik dengan ucapan dan tindakan.
Semoga ALLOH berkenan memberikan kita gelar sebagai orang-orang yang bersyukur sehingga mendapatkan kebahagiaan baik dunia maupun akhirat, amin.

tag : bagaimana-kita-harus-bersyukur

Baca Selengkapnya...

Pantaskah Aku Mencintai Rasulullah ?


اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ 

“ Seseorang bersama dengan orang yang dicintainya” (Shahih Bukhari)

Jika ada yang berkata “orang seperti aku ini belum pantas cinta kepada Rasulullah”, kalau belum pantas mencintai Rasul , maka tidak terpilih menjadi ummatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Semua ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sudah dihalalkan oleh Allah untuk mencintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan mereka yang masuk Islam pun karena mengenal dan mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan hingga musuh-musuhnya berkata : “bahwa beliau itu tidak mempunyai wajah pendusta”, karena wajah yang demikian polos dan jujur.

Allah subhanahu wata’ala menyiapkan keluhuran bagi hamba-hambaNya yang mau membenahi dirinya, Allah subhanahu wata’ala Maha berlemah lembut kepada segenap hamba-Nya, sehingga diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika seorang hamba yang wafat dan sebelum wafatnya ia tobat kepada Allah kemudian ia menyesal karena tidak pernah beribadah kepada Allah, maka ia berwasiat kepada anak dan istrinya “jika ia meninggal agar tidak dimandikan, dan dikafani serta dikuburkan tetapi bakarlah kemudian debunya buang di laut sebagian dan buang di darat sebagian”, anaknya berkata : “kenapa ayah ?” , dia menjawab: “ tidak pantas aku dishalatkan dan dikuburkan dengan mulia karena aku tidak pernah berbuat amal shalih”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika wafat ia dihadapkan kepada Allah dan ditanya : “mengapa engkau berbuat demikian wahai hamba-Ku ?” , ia menjawab : “ aku malu pada-Mu wahai Allah” , maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa Allah subhanahu wata’ala mengampuni dosa-dosanya karena ia malu kepada Allah .

Maka janganlah menunggu sakaratul maut untuk malu kepada Allah , mulai sekarang malulah, aku bernafas dan setiap nafas ini adalah lambang cinta-Mu kepadaku wahai Allah, setiap detak jantungku adalah lambang kasih sayang-Mu kepadaku wahai Allah , dan sepanjang siang dan malam aku terus berdosa dan berbuat salah wahai Allah , maka kemana aku akan mengadu jika tidak kepada-Mu wahai Allah , seraya berfirman dalam hadits qudsy riwayat Shahih Al Bukhari :

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَالَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“ Aku siapkan untuk hamba-hambaKu hal-hal yang belum pernah terlihat mata , dan tiada pernah terdengar oleh mata serta tiada pernah terlintas pada fikiran manusia”
Hal ini bagi mereka yang hari-harinya banyak tertimpa kesedihan , ingatlah ada sesuatu yang disembunyikan oleh Allah dibelakang kehidupan kita apakah kebaikan yang abadi atau kehinaan yang abadi wal’iyadzubillah . Allah subhanahu wata’ala berfirman :

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
( السجدة : 17)
“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. ( QS. As Sajadah : 17 )

Semoga Allah menjadikan kita dalam kelompok mereka . Diriwayatkan dalam riwayat yang tsiqah di dalam Shahih Al Bukhari ketika sayyyidina Sa’ad Ra yang sangat pencemburu dan cinta kepada istrinya berkata kepada para sahabat nabi : “ kalau ada seseorang yang berani mendekati istriku , maka akan kutebas dengan pedang ini” , maka para shahabat datang kepada Rasulullah dan berkata : “ wahai Rasulullah Sa’ad marah dan berkata jika ada oarng yang mendekati istrinya maka akan ditebas dengan pedangnya” , maka Rasulullah berkata:

أَتَعْجَبُوْنَ مِنْ غِيْرَةِ سَعْدَ لَأَنَا أَغْيَرُ مِنْهَ وَاللهُ أَغْيَرُ مِنِّيْ
“ Apakah kalian heran dengan cinta dan cemburunya Sa’ad kepada istrinya ? , aku lebih cinta dan cemburu kepada kalian daripada Sa’ad kepada istrinya , dan Allah lebih cinta dan cemburu kepada kalian daripada aku ”

Demikian indahnya cinta nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada ummatnya . Oleh sebab itu kita tidak bisa menyembah kepada selain Allah , karena Allah akan murka Allah ingin kita hanya untuk-Nya subhanahu wata’ala , hanya menyembah-Nya , hanya bersujud kepada-Nya, karena alam semesta ini milik-Nya , karena kerajaan jagad raya ini berada digenggaman-Nya , karena setiap detak nafas kita dan seluruh kejadian di alam semesta, putaran langit dan bumi dan semua kejadian ini ada dalam pengaturan tunggalnya , maka jawablah panggilan-panggilan kesucian Ilahi untuk membenahi diri kita ,membenahi rumah tangga kita, membenahi keluarga kita , membenahi kerabat dan teman kita , singkirkan dari tuntunan-tuntunan yang berpaling dari kebenaran , jangan biarkan orang lain terjebak dalam kehinaan , diantara teman kita ada yang berzina , yang berjudi dan yang terjebak narkotika , semua itu adalah ladang bagi kita untuk mencapai keridhaan Allah .

Oleh : Habib Munzir Al-Musawwa
 sumber :  pantaskah-aku-mencintai-rasulullah?
Baca Selengkapnya...

Ceramah Habib Jindan tentang Keutamaan Berdzikir dan Asmaul Husna

                            File2 MP3 ini dari majalah al kisah edisi 11/2009.

Download mp3 GRATIS di bawah ini,"Ceramah Habib Jindan Tentang Keutamaan Berdzikir dan Asmaul Husna"
Keutamaan_Dzikir_dan Asmaul Husna-1
Keutamaan_Dzikir_dan Asmaul Husna-2
Keutamaan_Dzikir_dan Asmaul Husna-3
Keutamaan_Dzikir_dan Asmaul Husna-4
Keutamaan_Dzikir_dan Asmaul Husna-5

Habib Jindan

download Folder Ceramah_Habib_Jindan
Semoga bisa bermanfaat
Baca Selengkapnya...

Sulis Cinta Rosul 1



“SULIS Yang Sekedarnya”



Sebuah nama yang sederhana. Sulis, begitulah ia dipanggil oleh teman-temannya juga dikeluarganya. Hanya sedikit orang yang tahu nama lengkapnya yang juga sederhana yaitu Sulistyowati. Dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, dari sebuah keluarga yang biasa-biasa saja tapi bahagia. Sumadi nama ayahnya dan Siti Satinem nama ibunya. Sulis adalah anak bungsu dari tiga dara bersaudara..Rina, anak pertama, Devi kedua dan Sulis pamungkasnya. Berbeda dengan dua kakaknya aku sang ibu, masa kehamilan, merawat Sulis didalam rahim, adalah masa-masa paling berat. Selama lima bulan pertama, ibunya menjadi sangat kurus, lambungnya menolak setiap makanan yang dimakannya. Itu semua menambah kebahagiaan ibu Siti, dihari bulan ke enam masa kehamilannya sampai hari kelahirannya pada 23 January 1990.

Sulis kecil yang belum nampak jelas kelebihan yang dimilikinya, telah mengisyaratkan ada magnit dalam dirinya. Tidak jarang para ibu tetangganya, meminjam Sulis sekedar untuk dikudang (bhs.jawa), disayang-sayang. Disekolah, Sulis selalu mendapat perhatian istimewa dari guru pengasuhnya. Bukan saja karena prestasi sekolahnya yang cukup baik, tapi sikapnya yang kalem (bhs Jawa), biasa-biasa saja, simpatik, itulah daya tariknya. Sulis adalah prototype “puteri Solo” yang memang begitu. Menari juga jadi kegemaran dimasa kecilnya. Waktu itu Sulis duduk dikelas 3 Sekolah Dasar, karena satu dan lain hal ia berpindah sekolah. Baru 3 bulan disekolah barunya, Sulis dipilih sebagai mayoret, pimpinan kelompok dramben (drumband) disitu. Karuan saja, teman-temannya yang melihat Sulis sebagai murid baru, menjadi iri hati.



Sulis yang Sayang Teman Pindah ke Jakarta Mengukir Sejarahnya

Satu hari menjelang lomba drumben, Sulis ditemani ibunya, meninggalkan ayah dan dua kakaknya, pindah ke Jakarta bergabung dengan memenuhi undangan “Cinta Rasul”, tepatnya tgl.7 agustus 1999. Katanya kemudian, alhamdulillah tidak ikut lomba dramben, bila ikut lomba, tentu akan menambah iri, kekecewaan teman-temannya. Kini teman-teman yang ditinggalkan, merindukannya mengenang Sulis sebagai sahabat sejati. Ya, Sulis memang seorang sahabat yang baik.Waktu Cinta Rasul, safari sholawat pentas di Solo. Panitia pengundang, seperti biasanya selalu menempatkan personil “Cinta Rasul” dihotel berbintang. Tapi Sulis, bahkan mengajak ibunya meninggalkan kamarnya yang lengkap dengan fasilitas mewah, dan lebih memilih menginap dikampungnya yang sangat sederhana, bersama teman-teman lamanya. Rumah gurunya jadi prioritas kunjungannya. Penulis menyaksikan, bagaimana gurunya berlinang menahan haru, melihat Sulis, anak didiknya yang gemilang, ternyata masih sama seperti dulu.

Pada 14 July 2000, ayah dan dua kakaknya menyusul. Sejak itu lengkaplah sudah, Sulis sekeluarga menjadi warga ibukota Jakarta. Di Jakarta, Sulis belajar di Sekolah Dasar Harapan Ibu, sebagian teman-temannya seringkali memanggilnya “mama ulis”, karena tidak jarang ia jadi tempat bertanya dan curhat (mencurahkan isi hati) sesama teman-temannya.Kesederhanaan dan keengganan menonjolkan diri, seperti sudah melekat pada dirinya. Sulis tidak pernah merasakan kelebihan yang dimilikinya, ia merasa risi dan malu berceritera tentang kelebihan dirinya. Disekolah, dikampungnya, juga ditempat kursusnya, Sulis diketahui sebagai pelantun sholawat “Cinta Rasul” yang bikin “heboh” itu, baru setelah beberapa bulan kemudian.Itupun bukan darinya. Dalam keseharian, Sulis anak remaja yang tampil dalam kesederhanaannya. Siapapun yang melihat Sulis dalam kesehariannya, tidak akan menyadari bahwa gadis kecil ini sedang mengukir sejarah dalam hidupnya, sekaligus merubah perjalanan hidup seluruh keluarganya. Semua itu dilewatinya seperti biasa-biasa saja. Setelah semua kegemilangan yang diraihnya, adakah Sulis menjadi anak manja yang merepotkan ayah ibu dan kedua kakaknya ? Tetap saja Sulis sebagai seorang anak yang patuh, seorang adik yang menyenangkan, yang menciptakan kebahagiaan dan keceriaan dalam keluarganya. Kalau sesekali “error”, yaa itulah tanda bahwa Sulis kini tengah menjelang masa remajanya. Jelasnya, Sulis dulu, Sulis sekarang dan Sulis diwaktu mendatang adalah sama saja, Sulis sekedarnya yang Cinta Rasul insya Allah

…semoga Allah selalu menjaga dan menyertai perjalanan panjang hidupnya.



Sulis dan Cinta Rasul

Pada tahun 1998, kak Haddad bersama beberapa teman, dipimpin haydar yahya, membentuk sebuah grup dengan nama “Studio 12” yang melahirklan dua buah album solo Haddad Alwi berjudul “Nur Muhammad shollollohu’alaihi wa alihi wa sallam”dan “Ziarah Rasul”. Album sederhana itu mendapat perhatian masyarakat luas terutama adik-adik. Mulailah direncanakan album yang lebih ditujukan pada adik-adik kecil. Pelantun sholawat cilik segera dicari. Dari sebuah yayasan islam dikota Solo (Jawa Tengah, kota kelahiran Haddad, Sulis juga haydar yahya) dilakukan seleksi. Setelah mendengar dan bertemu, Haddad menjatuhkan pilihannya, lagi-lagi pada Sulistyowati. Rencana penerbitan album sholawat anak-anak dan remajapun akan menjadi nyata. Waktu itu tahun 1999. Menyongsong bulan maulid 1420 hijriyyah, waktu yang dipilih sebagai album perdana yang legendaris “CINTA RASUL”yang kini dikenal dengan “Cinta Rasul 1”. Dari jumlah peredarannya album “Cinta Rasul 1” ini, mengalahkan album manapun yang pernah hit dimasa sebelumnya dan sampai kini di Indonesia. Diperkirakan kaset yang beredar melampaui puluhan juta copy. Jutaan anak-anak Indonesia hafal hampir seluruh “nasyid”(lagu) dalam album itu.

“Cinta Rasul” mencatat sejarahnya. Sebagai aprisiasi, penghargaan, dalam perjalanan “Cinta Rasul”, haydar dan Haddad, berketetapan mengundang Sulis sebagai keluarga tetap “Cinta Rasul”. Sulispun memulai perjalanan “hijrah”nya memenuhi undangan. Sulis pindah ke Jakarta ditemani ibunya pada tgl.7 agustus 1999. Berpisah dengan ayah dan dua kakak kesayangannya yang kemudian menyusul pada 14 July 2000. Berdasarkan istikhoroh (memilih dengan memohon petunjuk Allah), haydar yahya, menetapkan nama “Sholla”, Studio Cinta Rasul, yang sampai saat ini telah menerbitkan tujuh buah album yaitu “Cinta Rasul 1 sampai dengan Cinta Rasul 6” dan edisi khusus “Love for the Messenger”with Victoria Philharmonic Orchestra, Melbourne dan Sydney Concert Orchestra. Keduanya termasuk dua orchestra bertaraf internasional dari negara kanguru, Australia. Musik album khusus ini diaransir ulang oleh, seorang musisi muda terbaik, Dwiki Dharmawan yang sampai kini berniat selalu bersama “Cinta Rasul”insya Allah.



Kini Dunia Islam Mengenalnya

Bila “Cinta Rasul 1 sampai Cinta Rasul 3” Haddad bersama Sulis, maka “Cinta Rasul 4”adalah album perdana solo Sulis yang kini mulai menjadi kak Sulis yang telah dikenal hampir diseluruh dunia. Telpon, fax, surat, email setiap hari diterimanya bukan hanya dari pelosok tanah air Indonesia, tapi juga dari Malaysia, Brunei, Singapore, Mesir, Siria, Kuwait, Turkiy, Iran, Pakistan, Maroko, Abijan, Kosovo, Mauritunius, Belanda, bahkan Amerika Serikat.



Obat Rewel Bagi Anak Balita

Album “Cinta Rasul” adalah juga mujarab sebagai obat rewel bagi anak balita. Begitu kata para ibu. Seorang ibu mengaku, kemanapun ia pergi bersama anaknya, selalu menenteng tepe kecil dan kaset “Cinta Rasul”. Begitu anaknya rewel,langsung distelkan dan si anak yang memang sudah “Cinta Rasul”itu jadi gembira sambil menggerak-gerakkan tangan dalam posisi berdo’a mencontoh Sulis dalam klipnya. Coba saja kalau tidak percaya.



Sulis Pertama Kali Rekaman

Saat pertama kali rekaman, disebuah studio dipinggiran kota gudeg Yogyakarta, hari-hari itu adalah hari-hari tak terlupakan buat Sulis. Ia seperti tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Ia rasakan seperti mengalir begitu saja dibawa waktu dan keadaan. Sepertinya, tiba-tiba saja ia sudah berada diruang tunggu studio. Apa maksud dari semua ini ? Mampukah saya memenuhi harapan dan keinginan Cinta Rasul yang penuh harap ?! Sulis merasakan beban berat yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Macam-macam timbul tenggelam dalam hati dan pikiran…hatinya berdebar kuat dan mata yang indah yang dimilikinya mengalirkan airmata…Sulis menangis, merapat ke ibunya yang selalu menemaninya, memberi semangat dan dorongan. Namanya sebuah perjalanan, akhirnya terlewati juga. Sampai sekarang sudah sampai album ke enam yang insya Allah tidak akan pernah berakhir, terus “Cinta Rasul” sampai mati, mohon do’a semuanya kata Sulis.



Bagaimana Sulis Berlatih ?

Sulis memulai karirnya seperti menjalani takdir yang memang sudah seharusnya dijalani. Berbeda dengan kebanyakan artis, vokalis pada umumnya. Sulis tidak pernah belajar tekhnik vocal seperti lazimnya orang ingin menjadi vocalis. Ia mengembangkan bakatnya sendiri. Ia menyanyi sekedar mengikuti naluri perasaan hatinya yang lembut. Seperti air sungai, mengalir mengikuti sunnatullahnya sampai ke samudera lepas sesuai kehendak Allah. Begitulah perjalanan Sulis, pelantun sholawat terbaik yang dimiliki dunia saat ini. Banyak orang tidak percaya, bahwa Sulis baru berlatih vocalizing menjelang penerbitan albumnya yang ke empat yaitu “Cinta Rasul 4”. Itupun dijalaninya dengan sekedarnya saja.



Sulis di Panggung dan Bunga Pilihannya

Orang yang ingin melihat seorang artis yang gemerlapan dan penuh gaya bisa dipastikan akan kecewa melihat Sulis dipanggung. Dilihat dari sudut stage act (aksi panggung),Sulis memang bukan seorang artis. Bahkan sampai saat ini. Yang membedakannya dengan artis lain hanyalah bunga yang selalu dibawanya saat bersholawat diatas panggung. Bunga mengatakan semua yang indah dan damai. Semua yang dilakukannya adalah spontan. Tindak tanduknya, langkahnya, senyumnya, sorot matanya, saat bersama teman-temannya, dirumah atau saat ia melantunkan sholawat diatas panggung didepan puluhan ribu penggemarnya, semua apa adanya. Sulis selalu tampil sekedarnya, sebagai seorang teman, seorang sahabat yang tidak berbeda dengan adik kakak penggemarnya. Tidak dirasakannya jarak diantaranya. Itu pulalah yang membuat para penggemarnya, adik kecil, remaja, ibu-ibu tidak sekedar sebagai penggemarnya, tapi mereka menyayangi dan mencintai Sulis sebagai layaknya adik kakak. Setiap kali kembali dari safari sholawat (sebutan bagi konser Cinta Rasul), selalu disusul dengan surat, email, telpon, hadiah, kiriman cendera mata dari para penggemarnya yang seringkali membuat Sulis gelisah, bagaimana mesti membalas kebaikan para penggemarnya yang berjuta jumlahnya itu. Semoga Allah membalas kebaikan mereka semua dengan berlipat ganda…do’anya.Semoga Allah mencatatnya sebagai manifestasi kecintaan kita semua kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah shollollohu’alaihi wa alihi wa sallam.



Sulis Remaja dan Penggemarnya

Sulis sekarang adalah Sulis remaja. Daya pikatnya bertambah. Bukan hanya suaranya yang sulit dikatakan bagaimana...bukan hanya nama besar, sikap dan tindak tanduk yang sekedarnya, membuat penasaran pemerhatinya...tapi…kecantikannya yang khas jawa, senyum madunya, sorot matanya yang magis, memang unik dan terlalu sulit disembunyikan. Panggilan akrabnya bertambah.Teman-teman dekatnya memanggil Sulis dengan Uchan (Ulis cantik). Semua itu seringkali merepotkan Sulis menghadapi penggemar maniaknya. Kalau mulanya hanya adik-adik kecil yang bertepuk tangan, berteriak kegirangan manakala Sulis melangkah ke panggung, kini remaja putra dan pemuda bersaing dengan adik-adiknya. Teriakan :”Suliiiiiiissss I love you...” tidak jarang terdengar bahkan seringkali mengganggu kekhusyukan bersholawat. Setiap kali selesai pentas, pengamanan pagar betis yang tangguh mesti disiapkan. Bila pengamanan lengah, bunga yang Sulis bawa setiap kali pentas jadi sasaran rebutan dan kadang hancur berkeping entah buat apa. Ada yang cukup melihat dari jauh, ada yang ingin mendekat, ada yang ingin menyentuh dan banyak juga yang menarik baju, jilbab dan mencubit bila berkesempatan. Disituasi seperti itu Sulis biasanya hanya menunduk. Kadang panik juga dan baru lega begitu sampai dimobilnya. Melambaikan tangan, menyapa para peggemarnya yang tidak henti-hentinya mengetuk-ngetuk kaca mobilnya… Sulis terdiam seribu bahasa, sulit ditebak apa yang ada dibenak pikiran dan hatinya disaat itu. Yang pasti sesampainya dihotel katanya :”Sulis lapar, mau pop mie atau mie ayam …” bersembunyi dikamar bersama ibunya. Sementara para penggemar mengejar, datang bergantian minta foto bersama. Sulis yang capek, tetap saja melayani dengan sebaik-baiknya.

Itulah Sulis yang kini remaja dan lebih banyak yang menggoda. Semoga Allah menjaganya.***

download aja lagunya di bawah ini GRATISS......
 







Baca Selengkapnya...

Kisah Rasulullah mendapatkan LAILATUL QADAR di Malam ke 27

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sedang duduk i’tikaf semalam suntuk pada hari-hari terakhir Bulan Suci Ramadhan. Para sahabat pun tidak sedikit yang mengikuti apa yang dilakukan Nabi SAW ini. Beliau berdiri shalat mereka juga shalat, beliau menegadahkan tangannya untuk berdo’a dan para sahabatpun juga serempak mengamininya. Saat itu langit mendung tidak berbintang. Angin pun meniup tubuh-tubuh yang memenuhi masjid. Dalam riwayat tersebut malam itu adalah malam ke-27 dari Bulan Ramadhan.
Disaat Rasulullah SAW dan para sahabat sujud, tiba-tiba hujan turun cukup deras. Masjid yang tidak beratap itu menjadi tergenang air hujan. Salah seorang sahabat ada yang ingin membatalkan shalatnya, ia bermaksud ingin berteduh dan lari dari shaf, namun niat itu digagalkan karena dia melihat Rasulullah SAW dan sahabat lainnya tetap sujud dengan khusuk tidak bergerak. Air hujan pun semakin menggenangi masjid dan membasahi seluruh tubuh Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang berada di dalam masjid tersebut, akan tetapi Rasulullah SAW dan para sahabat tetap sujud dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya.
Beliau basah kuyup dalam sujud. Namun sama sekali tidak bergerak. seolah-olah beliau sedang asyik masuk kedalam suatu alam yang melupakan segala-galanya. Beliau sedang masuk kedalam suatu alam keindahan. Beliau sedang diliputi oleh cahaya Ilahi. Beliau takut keindahan yang beliau saksikan ini akan hilang jika beliau bergerak dari sujudnya. Beliau takut cahaya itu akan hilang jika beliau mengangkat kapalanya. Beliau terpaku lama sekali di dalam sujudnya. Beberapa sahabat ada yang tidak kuat menggigil kedinginan. Ketika Rasulullah SAW mengangat kepala dan mengakhiri shalatnya, hujan pun berhenti seketika.
Anas bin Malik, sahabat Rasulullah SAW bangun dari tempat duduknya dan berlari ingin mengambil pakaian kering untuk Rasulullah SAW. Namun beliau pun mencegahnya dan berkata “Wahai anas bin Malik, janganlah engkau mengambilkan sesuatu untukku, biarkanlah kita sama-sama basah, nanti juga pakaian kita akan kering dengan sendirinya. ” Anas pun duduk kembali dan mendengarkan dengan seksama cerita Rasulullah SAW mengapa beliau begitu lama bersujud. Masya Allah….ternyata ketika tadi Rasulullah SAW, dan disaat hujan mulai turun, disaat itu pula malaikat dibawah pimpinan jibril turun dalam keindahan dan bentuk aslinya. Mereka berbaris rapi dengan suara gemuruh tasbih dan tahmid mereka bergema dilangit dan dibumi serta alam semesta saat itu dipenuhi dengan cahaya ilahi. Inilah yang membuat Rasulullah SAW terpaku menyaksikan keindahan dan cahaya yang sama sekali tidak pernah dilihat oleh mata. Gema tasbih dan tahmid malaikat yang tak pernah didengar oleh telinga dan suasana yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh pikiran manusia.
Itulah lailatul qadar. Tahukah kalian, apakah Lailatul Qadar ?
Lailatul qadar yang sesaat itu lebih baik dari pada seribu bulan. Di malam itu, para malaikat dibawah pimpinan Jibril turun atas izin Allah SWT, mereka menebarkan kedamaian, keselamatan, kesejahteraan dan mengatur segala urusan, mereka menyampaikan salam sampai terbitnya fajar keseluruh semesta alam.
Sekarang Kita sudah hampir mencapai puncak terakhir dari Bulan Ramadhan, dan dipuncaknya kita mendapatkan pembebasan dari api neraka. Pada malam-malam terakhir, para malaikat turun dari langit untuk menaburkan kasih sayang Allah SWT kepada para hambanya dan menyampaikan salam kepada kaum beriman hingga terbitnya fajar, itulah yang dinamakan lailatul qadar, malam yang lebih afdhal daripada seribu malam.
Lailatul Qadar adalah malam kebesaran Allah SWT, malam keagungan-Nya, malam pengampunan-Nya, malam yang dimiliki-Nya untuk memberi maaf kepada para pembuat dosa dan menebarkan kasih sayang kepada para hamba-Nya. Dilangit ada kerajaan sangat besar yang mengatur dan mencatat segala amal manusia dimuka bumi ini. Ketika para malaikat melihat kitab catatan amal manusia, mereka iri dengan amal yang hanya khusus dilakukan penduduk bumi dimalam-malam lailatul qadar. Malaikat pun tidak ada yang dapat menirunya. Salah satu di antaranya adalah rintihan taubat para pembuat dosa yang kemudian diampuni segala dosa-dosanya.
Allah SWT berfirman dalam sebuah hadist qudsi: “Aku lebih suka mendengarkan rintihan para pembuat dosa ketimbang gemuruh suara tasbih. Karena gemuruh suara tasbih hanya menyentuh kebesaranKu, sedangkan rintihan para pembuat dosa menyentuh kasih sayangKu.”
YA ALLAH… Kami datang mengemis dihadapan pintuMu.
YA ALLAH… Kami datang dengan deraian air mata, merengek dan memohon kasih sayang serta pengampunan-Mu yang begitu luas.
YA ALLAH… Jika pada bulan yang mulia ini, Engkau hanya menyayangi orang-orang yang mengikhlaskan shiam dan qiyamnya, maka siapa lagi yang menyayangi kami yang tenggelam dalam kubangan dosa dan kemaksiatan ini.
YA ALLAH… Jika Engkau hanya mengasihi orang-orang yang menaatiMu, maka siapa yang akan mengasihi kami yang berlumuran dengan dosa dan maksiat ini.
YA ALLAH… Jika Engkau hanya menerima orang-orang yang tekun dalam beramal, maka siapa yang akan menerima orang-orang yang malas seperti kami ini.
YA ALLAH… Beruntunglah orang-orang yang berpuasa dengan sebenar-benarnya. Berbahagialah orang-orang yang shalat malam dengan sebaik-baiknya. Selamatkanlah orang-orang yang beragama dengan tulus. Sedangkan kami adalah hamba-hambaMu yang hanya bisa berbuat dosa dan maksiat. Sayangilah kami dengan kasihMu. Bebaskanlah kami dari api neraka dengan ampunanMu. Ampunilah dosa-dosa kami Ya Robbi...

Diambil dari BUKU KADO DARI KOTA NABI
PENULIS : HASAN HUSEIN ASSEGAF
PENERBIT: PUSTAKA BASMA
CET:I: JANUARI 2010
Sumber Rabithah Alawiyyah
Baca Selengkapnya...

Artikel Terbaru

Tukeran link

Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali Penyejuk Hati