*اللهم صلى على سيدنامحمد * اللهم صلى على سيدنامحمد * اللهم صلى على سيدنامحمد *
Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. – Nabi Muhammad Saw

Recent Coment

Hidup Untuk Ibadah


Tuhan menciptakan manusia dan jin semata2 hanya untuk menyembah-Nya (beribadah) – lihat dalam Al-Qur’an surat Ad-Dhaariyat 56-. Oleh karena itu apapun jalan hidup yang di pilihkan tuhan (ditakdirkan.red) manis maupun pahit harus kita jadikan sebagai sarana ibadah kita kepada Alloh. Kenikmatan hidup harus kita syukuri, kepahitan pun harus kita jadikan sarana ibadah dengan bersyukur pula, karena kalau kita bisa merasakan pahit berarti sebelumnya Dia sudah pernah memberikan kesempatan pada kita untuk bisa merasakan kemanisan hidup, kita tak akan pernah tahu hidup ini pahit kalau sebelumnya kita tidak pernah merasakan manis. Maha Adil Tuhan dan maha pintar Dia karena telah menganugerahkan beberapa  materi ujian kepada hamba-hamba-Nya agar  mereka bisa lebih tinggi derajatnya dengan cara memberikan kepahitan hidup. Dari kepahitan  hidup manusia  bisa semakin dewasa, semakin tegar, bahkan bisa semakin selalu dekat dengan-Nya,sehingga peringkat mereka  di mata Tuhan menjadi  semakin mulia. Tentu semua itu bisa di capai andaikata pada saat  menjalaninyamereka  bisa lebih cerdas menangkap hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya, tapi bukan tidak mungkin banyak pula manusia yang dalam kepahitan hidup (baca, ujian hidup)  malah semakin terperosok ke dalam  jurang kekufuran (ma’azdallah) karena dia terlalu enggan untuk menyingkap tabir hikmah yang ada di dalamnya… bahkan menyalahkan sang pencipta… andaikan  kita bisa lebih teliti dalam berfikir,  jkita akan dapat menyingkap tabir rahasia Tuhan itu bahwa  sebenarnya kegagalan, kepahitan, kehancuran atau  keterpurukan kehidupan  adalah kita sendiri yg mewujudkannya, kita sendirilah yang mengobrak abrik tatanan Tuhan yand awalnya begitu indah tapi berahit dengan keburukan, tak sekali kita tak mau mendengar pesan-pesan dari Tuhan yang dibisikkan lewat nurani kita, kepentingan dan kekeruhan duniawi membuat matahati kita buta,  karena seringkali yang menjadi imam dalam kehidupan kita adalah hawa nafsu, padahal Tuhan telah mengatur manusia untuk dijadikan sebagai manusia yang seutuhnya baik dalam jiwa dan raga, bukan manusia yang beraga manusia tapi berjiwa binatang. Tuhan turunkan Al-Qur’an  melalui malaikat Jibril dan hadist melalui utusan dan kekasih-Nya baginda muhammad SAW. Dalam Al-Qur-an dan Hadist telah jelas tuhan membimbing manusia baik ketika mereka hendak berhubungan denga manusia itu sendiri atau dengan Tuhannya.
Hidup ini adalah satu-satunya sarana kita bisa meraih ridlo-Nya, karena hidup adalah ibadah, sepahit apapun hidup yang kita rasakan nikmatilah, jalanilah dengan selalu merasa syukur, daripada kita selalu berkeluh kesah malah menambah pahit hati, lebih baik kita menikmatinya, toh hidup di dunia ini hanya sementara, bukankah kehidupan abadi kelak di ahirat ?!, jadi jangan nodai kehidupan abadi kelak dengan kebodohan-kebodohan yang kita lakukan dalam menjalani kehidupan yang hanya  sementara ini. Berharaplah seraya berdoa, semoga kepahitan hidup yang kita jalani sekarang merupakan satu tiket untuk kita bisa memasuki kenikmatan di kehidupan abadi kelak, amin…
Dalam menjalani hidup jangan pernah mengharap apapun pada selain-Nya, jika tidak, niscaya kita akan banyak merasakan kekecewaan, karena manusia penuh potensi untuk berhianat, berbuat salah, hilaf, dosa dan segala bentuk kekeruhan hati, walaupun kita sudah berusaha semaksimal mungkin menjadi yang terbaik baginya. Mari sejenak kita merenung dengan kejernihan hati… pernahkah Tuhan sedetikpun berbuat seperti itu pada kita, bahkan kalau kita berhianat kepada-Nya sekalipun?!, bukankah kita masih selalu bisa merasakan anugerah kenikmatan dari-Nya ?!, jadi hanya Dialah satu-satunya yang pantas kita jadikan sandaran hati, sandaran hidup dan tujuan hidup kita. Menjadi sosok apapun kita, diwujudkan menjadi seorang apapun kita, jadilah yang terbaik, jangan pernah pedulikan balasan yang kita terima dari pasangan kita misalnya, orang tua kita, suami, anak ataupun teman kita. bukankah kita berusaha menjadi baik karena Tuhan, untuk Tuhan bukan untuk siapapun selain-Nya, karena Dia tak akan pernah membuat kita kecewa dan merana… bersama-Nya hati kita selalu damai, walau terasa gersang disekitar kita, bersandar pada-Nya menjadikan manusia tegar di terjang sehebat apapun gelombang badai kehidupan dunia.
Hidup adalah sarana ibadah, maka berusahalah menjadi yang terbaik di sisi orang-orang yang mengelilingimu, tanpa pernah mengharap balasan perbuatan baikmu dari mereka, kita berbuat baik bukan karena mereka tapi karena Tuhan, hanya Dialah satu2nya Dzat yang patut kita harapkan kebaikannya karena Dia Dzat yang maha baik, walaupun sebenarnya  sudah sepatutnya kita selalu berbuat baik kepada-Nya ( baca, ta’abbud  ) karena memang itulah tugas kita di ciptakan di dunia ini ,
Semoga kita selalu diberi petunjuk dari-Nya untuk selalu menjadi manusia yang baik dan selalu di anugerahi kekuatan untuk tetap konsisten dalam menjalani kebaikan disisi-Nya, bersama-Nya dan bagi-Nya, amin Allohumma amin….

tag         :  hidup-untuk-ibadah
sumberhttp://royannach.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Artikel Terbaru

Tukeran link

Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali Penyejuk Hati