*اللهم صلى على سيدنامحمد * اللهم صلى على سيدنامحمد * اللهم صلى على سيدنامحمد *
Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. – Nabi Muhammad Saw

Recent Coment

Kesabaran Dalam Menghadapi Berbagai Masalah Diri

Dalam kehidupan, seiring dengan berjalannya waktu, manusia pasti akan menghadapi berbagai masalah yang datang silih berganti. Dari taraf masalah individual yang sederhana hingga rumit, dari masalah umat yang bersifat sosial hingga sistemik. Ibarat pohon, sejak kecambah banyak ancaman yang bisa membuatnya layu dini, begitu tumbuh besar dan semakin tinggi pohon itu semakin kuat angin yang menerpa.

Sesuatu menjadi masalah bila dapat merugikan orang lain ataupun diri sendiri. Sesuatu dikatakan masalah bila dapat menghalangi pencapaian tujuan tertentu. Terkadang sesuatu bisa menjadi masalah yang besar bagi seseorang namun bisa jadi hanyalah masalah ringan atau bahkan sama sekali bukan masalah bagi yang lainnya. Baik sesuatu itu akan menjadi masalah yang benar maupun salah, kemudian menjadi masalah utama ataupun sepele.
Oleh karena itu, masalah adalah sesuatu hal yang erat kaitannya dengan cara berfikir dan bersikap seseorang. Masalah – sudah dipahami bersama – merupakan sesuatu yang harus diatasi bukan hanya untuk difikirkan. Dengan kata lain, dalam mengatasi sutu masalah pemahaman seseorang berperan penting. Karena dari pemahaman yang diadopsi dan diyakini inilah manusia menilai dan memutuskan sesuatu dalam kehidupannya.

Pemahaman dasar yang diyakini itulah disebut aqidah (ideologi). Dalam pemahaman itu terdapat standar nilai agar segala sesuatu berjalan sesuai idealnya. Perbedaan antara keadaan sesungguhnya (realitas) dan keadaan ideal adalah awal munculnya masalah. Berdasarkan standar nilai yang lahir dari pemahaman itulah manusia dapat mengatasi masalah. Namun kebenaran pemahaman itulah yang akan menentukan apakah masalah sudah dipecahkan secara benar dan tuntas ataukah belum.

Sebagai muslim tentu Islam harus dijadikan sebagai landasan berpikir dan bertindak. Seperti yang disebutkan dalam Al Quran Surat Al Baqoroh ayat ke-216, bahwa manusia tidaklah mengerti akan hakikat sesuatu karena keterbatasan akal yang dimiliki. Maka manusia tentu membutuhkan informasi dari sang pencipta yakni Allah SWT.

“boleh jadi kamu membeci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (T.Q.S. Al Baqoroh:216)

Dan setiap muslim haruslah berfikir dan meyakini bahwa segala permasalahan hidup ada jalan keluarnya dalam Islam. Kemudian tuntunan dalam Islam lah yang menjadi cara bertindaknya. Sebagaimana Allah telah memyempurnakan Islam sebagai din bagi manusia seperti yang disebutkan dalam Al Quran Surat Al-Maidah ayat 3, yaitu:

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (T.Q.S. Al Maidah:3)

Demikianlah hingga ketika kaum muslimin memegang erat aqidah-way of life mereka, hidup dalam tatanan Islam yang cemerlang mulai dari kehidupan individu sampai kehidupan bernegara-mereka menjadi ummat nomor wahid, selama ribuan tahun semenjak Rasulullah saw menerapkan Islam secara sempurna dalam naungan daulah islam di madinah hingga pembubaran kekhilafahan islam di turki tahun 1924. 

“dan sungguh akan kamu berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan...”(T.Q.S. Al Baqoroh: 155)

Seperti yang disebutkan dalam surat Al Baqoroh ayat 155, bahwa Allah SWT telah menetapkan bahwa manusia hidup di dunia ini tidak akan lepas dari sesuatu yang disebut masalah tersebut. Namun yang lebih penting serta yang dituntut dalam aqidah kita adalah bagaimana kita menyikapi berbagai masalah yang silih berganti menimpa.

Banyak sekali perintah dan penunjukan dalam konteks ini, baik dalam Al Quran maupun Hadis, misalnya dalam lanjutan surat Al Baqoroh ayat 155 tentang sikap yang harus diambil agar mendapatkan ‘kabar gembira’ yakni agar mengambil sikap bersabar.

“...dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar# (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa suatu musibah, mereka mengucapkan, “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun .“T.Q.S Al Baqoroh : 155)
Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya kesabaran itu pada saat pertama kali ditimpa musibah”(Mutafaq Alaih)

Sehingga Langkah yang seharusnya diambil dalam menghadapi berbagai masalah adalah sikap sabar. Karena sikap itulah Allah memberikan keutamaan dan ganjaran yang besar bagi kaum muslimin.

“Mereka itulah yang mendapat kerbekatan yang sempurna dari tuhan mereka, dan mereka itulah yang akan mendapat petunjuk”. (T.Q.S. Al Baqoroh : 157).
”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” T.Q.S: Az-zumar: 10)
“Alangkah mengagumkam kaum muslimin itu ketika mereka memperoleh kenikmatan mereka bersyukur. Hal ini menjadi sebuah kebaikan baginya. Sedangkan apabila mereka mendapatkan musibah, cobaan, masalah mereka pun bersabar menghadapinya” Al Hadist.

Sikap sabar mereset pemikiran membangkitkan kesadaran
Kesabaran yang dimaksud kemudian bukanlah seperti sifat pasrah, melemah dan putus asa. Namun sikap sabar itu, secara eksplisit, mereset pemikiran dan kesadaran kita untuk mengingat akan Allah SWT -tuhan semesta alam raya. Dimana manusia -makhluk lemah ini- tidak memiliki daya sedikitpun, tidak ada anugerah apapun bagi siapapun kecuali dari-Nya, serta semua yang ada di langit dan di bumi bergantung kepadanya, kepada-Nyalah pula tempat kembali. Sehingga kesabaran akan memunculkan kesadaran ruhiyah dan dari kesadaran tersebut muncul motivasi lurus dan dahsyat untuk berfikir serius menyelesaikan masalah yang melanda dan berusaha konsisten dengan standar islam baginya.

Sikap sabar memunculkan optimisme yang memuncak
Kesabaran yang dimaksud adalah sikap optimisme bahwa akan ada rahmat Allah SWT, akan ada kemudahan sesudah kesulitan dan kita akan berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan masalah dengan berbagai cara yang efektif dan efisien tanpa melanggar syara’. Dan meyakini bahwa masalah sebesar apapun tidaklah besar bila kemudian pertolongan Allah pun diturunkan kepada seorang hamba.

Sikap sabar memunculkan kesempatan emas untuk berfikir mendalam menangkap masalah dan berfikir serius memutuskan solusi yang tepat.
Suatu masalah yang menimpa kehidupan manusia dapat diselami lebih dalam sebagai sebuah kesempatan untuk mengevaluasi perjalanan misi kehidupannya. Kesabaran akan menyempurnakan proses ini.

Masalah dapat muncul sebagai suatu akibat dari kekeliruan pilihan, keputusan, ketidakoptimalan proses yang dilakukan manusia dalam menjalankan kehidupan. Sebab demikian sering disebut sebagai faktor humman error ataupun segala macam perbuatan -masih dalam kontrol manusia- yang berjalan tidak ideal. Atau selain dari itu juga dapat muncul dari kejadian atau peristiwa diluar kontrol manusia Baik itu terkait dengan sunnatullah maupun tidak namun masih diluar kontrol manusia.

Bila masalah timbul dari hal diluar kontrol manusia maka yang bisa dilakukan adalah bersabar dan ridho akan ketetapan Allah. Mengapa dalam hal ini bukan menjadi masalah? Karena itulah ketetapan qodho Allah. Manusia tidak bertanggung jawab akan sesuatu hal diluar kontrol yang menimpa dirinya. Berikutnya adalah berfikir untuk terus menapaki kehidupan dan tetap berusaha konsisten sesuai misi ideal.

Sedangkan apabila masalah timbul akibat faktor human error yang menyertai maka yang bisa dilakukan adalah bersabar, mengevaluasi terhadap penyimpangan dan segera melakukan perbaikan. Juga memohon ampunan kepada Allah bila terdapat aktivitas maksiyat di dalamnya.

Hikmah masalah adalah naiknya kualitas diri manusia
“apakah kalian mengira akan masuk surga?Padahal belum datang kepada kalian cobaan seperti yang telah menimpa orang-orang sebelum kamu. Mereka memperoleh penderitaan, bencana dan goncangan...”

Semakin beragam permasalahan yang pernah dihadapi, dan mampu untuk mengatasinya, maka sejatinya semakin meningkat pula kualitas manusia tersebut dalam ketaatan, akhlaq juga wawasannya. (Wallahu Alam bi Showab)





Kumpulblogger.com

Tidak ada komentar:

Artikel Terbaru

Tukeran link

Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali Penyejuk Hati